Catatan Nurmie
- Details
- Published: 06 September 2014
#SM3T #Pelajarankecil
05/09/2014
Hari jumat. Hari ini jadwal seluruh murid belajar agama. Dulu ada suster yang mengajar mereka, jika suster tidak datang ada satu guru tertua di sekolah ini yang menggantikan. Tapi? Pagi ini sudah pukul 7 lewat dan belum ada suara-suara murid berbahasa ibu lalu tertawa di sekitar sekolah.
Aku memakai pakai rapi lalu mengintip dari jendela kamar. Mungkin hari ini mereka tidak masuk, gumamku agar tamanku merespon.
"Hari ini mereka tidak ada yg mengajar." jawabnya.
"Kenapa?"
" Bapak Wiliem tidak masuk juga tadi pagi beliau titip kunci dengan murid dan mermyuruhnya menaikkan bendera."
Mendengar itu samangatku kendor. Terlebih kemarin kepsek sudah tidak masuk dan menurut informasi dari guru, kepsek hanya datang sampai hari kamis. Keajaiban jika datang hari ini.
7.45 pagi, aku memakai topi dinasku serta sepatu putih favoritku sambil tersenyum, melangkah pasti menuju sekolah.
"Selamat pagi."
"Pagi ibu guru." jawab beberapa siswa itu tersipu-sipu.
Aku memasuki ruang kantor, yang menurutku sangat butuh penyusunan ulang letak-letak meja ataupun hal lain yang ada di dalam ruangan sempit itu.
"Sepertinya hanya kita berdua yang mengajar hari ini?!" Tanyaku sambil membuka gorden yang mulai sobek termakan usia.
"Iya. Mau bagaimana lagi..." Jawab kawanku kecewa dan pasrah.
***
Aku memukul bel sekolah. Temanku menggantikan karena menurutnya kurang keras. Aku meraih kunci-kunci di atas meja lalu berjalan ke pintu-pintu, membuka.
Murid-murid berbaris di depan ruang kelas enam. Aku melirik sekecap memastikan seberapa banyak mereka. Sedikit. Anak kelas 2 hanya 2 orang saja, kelas lain juga hanya separuh dari biasanya.
"Sementara ibu nurmi membuka seluruh kelas, ayo baris rapi. Ketua kelas enam maju." kawanku mengarahkan mereka. Aku tersenyum dari jauh.
Kegiatan rutin itu sudah menjadi yang ke empat tapi masih saja kurang.
Berkali-kali kata siap dan Luruskan di ucap masih saja belum rapi.
"Ulangi. Ibu guru sudah bilang toh? Kalau temannya memimpin dengarkan baik-baik. Yang mempin bagaimana sikap?"
Ku dengar dari kejauhan, volume suara kawanku lebih dari biasanya.
"Pempin itu jadi contoh. Jadi suara harus keras toh? Harus lihat teman yang lain. Jika belum lurus jangan siapkan. Kalau masih ada yang berbicara tegur, sebut nama. Bisa toh?" Ia mulai berbicara banyak, murid-murid belum di siapkan.
"Ayo di cek temannya. Kalau di tegur berkali-kali tidak berubah. Datangi."
Langkah kaki hitam berlumpur tanpa sepatu itu menuju barisan dan mengatur satu persatu anak kelas 1 dan 2.
Aku mendekati kawanku, tak bersuara apa lagi berani berpendapat.
"Iya begitu. Yang lain bisa toh atur diri sendiri?" sambungnya.
***
Barisan sudah di siapkan lalu di istirahatkan.
"Cape?" Tanyaku.
"Iyo ibu."
"Kalau cape harus baris bagus toh biar ibu guru tidak lama suruh berdiri. Paham?"
"Paham ibu."
"Setuju?"
"Iyo. Setuju."
"Semangat!"
"SEMANGAT" jawab mereka serentak dan mengepalkan tangan kanan ke atas.
Aku memberi kode pada kawanku yang baru kembali dari ruangan kantor untuk meneruskan.
***
Aku mereka dari belakang kegiatan itu. Kawanku sepertinya lebih lembut sekarang. Ku dengar ia memberikan nasehat-nasehat penting, sesekali bernyanyi untuk menyindir mereka yang malu-malu.
"Pemberani tidak boleh menunduk...
Pemberani tidak malu-malu. Pemberani..."
Aku keluar pagar sekolah, melihat ke arah jalan dari kota, tak ada murid yang datang. Kemudian arah lain, ku lihat 2 bapak guru yang berjalan tak jauh dari sekolah. Jauh di belakangnya banyak murid-murid berlarian agar lebih cepat sampai.
Senyumku mengembang. Setidaknya mereka masih ingin bersekolah.
"Ayo cepat. Sudah lewat jam delapan."
Teriakku lalu masuk untuk menanti mereka.
***
"Eh, yang terlambat barisnya di sana." ucap temanku memunjuk sisi lapangan di depanku.
Yang terlambat kembali berhambur dari barisan dan menujuku. Aku tersenyum seolah memberi isyarat bahwa aku tidak akan menghukum mereka, jadi mereka tak perlu takut.
"Baris seperti biasa yo"
2 anak kelas satu langsung mengambil posisi. Yang lain sedikit lambat.
"Bagus." Ucapku menunjukan jempol pada dua murid mungil itu.
"Ayo yang lain masa kalah sama adiknya. Malu toh?"
"Frans. Boleh pimpin? Murid kelas limaku itu langsung maju. Ia melakukan tugas dengan baik.
"Tidak usah menoleh, lihat kedepan. Sikap siap toh? Lihat Frans. Bukan temannya yang berbaris di sana."
Mereka mengikuti perintah.
"Jauh rumah kan? Atau bantu mama dulu? Jadi hari ini masih terlambat?"
"Jauh ibu."
"Ibu tidak marah kalian terlambat, tapi tidak senang juga kalian terlambat. Boleh besok- besok tidak terlambat?"
"Iyo."
Jawaban mereka membuatku terdiam. Menunggu kawan yang masih menanti kesempurnaan barisan di hadapannya.
"Ibu tidak akan suruh turunkan tangan kalau masih ada suara apa lagi haruk kepala."
***
Setelah barisan digabungkan dan dalam posisi istirahat. Aku membuka dengan semangat.
"Selamat pagi..."
"Pagi ibu guuru"
"Kurang keras. Selamat pagi semua..."
"PAGI IBU GURUU."
"Bagus. Pagi-pagi harus semangat toh? Tepuk tangan dulu untuk kalian.
Ibu guru tidak marah toh? Ibu guru hanya ingin kalian disiplin, perduli dengan teman. Jangan kira ibu marah ya!"
"Iyo."
"Bagus toh kalau rapi? Terus, teman sudah bagus baris tapi yang lain masih ribut dan goyang sana-goyang sini. Kasihan toh temannya? Satu salah semua kena. Besok-besok baris bagus yo." Mereka mengiyakan.
"Ibu Wira mau tambahkan?"
"Apa kabar?" Teriak kawanku semangat.
"Luar biasa." Teriak semangat murid membalas dan mengacungkan kedua jempolnya.
Kawanku mulai berbicara ini dan itu membuat murid-murid itu lebih ceria lagi. Yel2 dan lagu beserta gerakannya kami lakukan bersama-sam.
Doa bersama sebelum kegiatan bersih-bersih di mulai. Aku mendapat tanggung jawab mengawasi memandu siswa kelas 3 dan 4 membersihkan ruangsn. Luar biasa mereka siswa yang aktif dan menyenangkan.
Seluruh sisi di sapu termaksud pelapon dan dinding yang mulai banyak sarang laba-laba. Bangku di susun ulang dan foto presiden serta wakilnya dilap bersih. Burung garuda bahkan dibersihkan dengan air. Begitu juga dengan papan tulis yang menggunan kapur, harus menggunkan kain basah.
Tidak hanya dalam ruangan, sampah-sampah di sekitar sekolah dipunguti dan dikumpulkan menjadi satu dan akan dibakar saat pulang sekolah.
***
Paling menggemaskan saat membantu siswa kelas satu membersihkan kelas. Bayangan mereka yang mengambil rumput di sekitar sekolah untuk menyapu kelas. Aku tersenyum kaget melihat itu.
"Halo."
"Ibu guru." ucapnya lalu berlari masuk kelas.
"Sudah bersih?" ucapku pura-pura bertanya karena kelas malah penuh rumput.
"Bapak guru mana?"
"Di sebelah." rupanya beliau mengawasi kelas 2 lebih dulu. Aku meminta izin mengambil alih kelas 1.
"Tidak ada sapu?" bukannya menjawab mereka malah berlari keluar dan membuang sapu rumput mereka lalu kembali masuk.
"Ibu guru boleh ambil sapu dulu?"
"Iyo."
Kembali dengan 3 sapu di tangan. Mereka berlomba ingin menggunakan. Mereka berdiri mengelilingiku dan mendongak dengan harap diberi. Ku berikan yang ku anggap mampu, ternyata mereka bertengkar.
"Hallo." ucapku di tengah-tengah ruangan sambil tepuk tangan agar dapat perhatian.
"Yang pegang sapu menyapu. Yang lain bantu ibu angkat meja kursi. Bisa?"
Mereka langsung bergerak kecap. Aku yakin mampu mengangakat hanya berdua. Tapi ingin hal lain.
"Berhenti." mereka menatapku heran. Aku tersenyum.
"Angkatnya berempat biar lebih ringan dan harus kompak jalannya. Boleh?" mereka hanya tersenyum malu-malu. Rasanya ingin tertawa puas saat melihat kelas rapi dari biasanya.
"Ayo. Duduk dulu." Mereka mulai mengambil posisi.
"Ini kenapa duduk bertiga?" Tidak ada jawaban hanya ada cengir-cengir dan mata-mata coklat menatapku.
"Boleh pindah satu?" Mereka saling tatap.
"Masih ada toh kursi kosong. Masih ada juga teman duduk sendiri. Boleh pindah?" yang lain menjawab iya namun ketiga snak itu tidak. Bagusnya meski tak menjawab, satu orang berdiri dan pindah ke sebelah.
"Nah. Pintar. Ayo tepuk tangan untuk temannya."
"Ada yang masih ingat lagu kemarin?" Semua bungkam.
Aku menaikkan 3 jariku kedepan.
"3" sebut mereka serentak. Ku lanjutkan untuk mempermainkan jari-jari menguji kemampuan menghitung mereka. Luar bisa semua benar meskipun ku acak angkanya.
Aku ingin mereka bernyayi.
"Satu satu saya sayang Mama... Dst" Aku mulai bernyanyi diikuti mereka. Yang membuat gemas lagi mereka mengikuti gerakkan yang ku ajarkan.
"Sekali lagi. Setelah itu foto bersama dan kita kumpul di lapangan sama kakak-kakak yang lain."
Suara mereka makin keras dan saat perfoto mereka senyum manis. Bulu mata lentik itu menggodaku. Aku suka sekali. Hahaha.
***
Mereka semua duduk melingkar, sesekali berdiri. Kami melakukan beberapa permainan. Menyanyikan beberapa lagu agar lebih semangat. Dan sebelum pulang aku bergantian dengan teman.
Kawanku memandu mereka menyanyikan lagu-lagu keagamaan mereka. Aku menjauh sedikit, ku lihat bapak Wiliem duduk di kursi depan kantor ikut bertepuk-tepuk tangan sama dengan murid-murid. Aku tersenyum menyaksikan itu.
Sebelum pulang mereka berdoa. Aku masih berdiri 5 meter dari mereka berdoa dengan caraku sendiri.
"Amiin." semua Siswa berdiri. Kawanku mengarahkannya keluar pagar dengan berbaris rapi.
-------
Pelajaran kecil yang begitu berarti. Kami ingin mereka menjadi generasi penerus bangsa yang kuat, gigih, disiplin, serta berwawasan luas tanpa merasa berbeda.
Pelajaran kecil untuk perubahan besar.
".... Tunggulah wahai negeriku. Baktiku padaku." Begitu lirik lagu yang sering kami nyanyikan dan siap membagun tembok janji dalam hati kami. Pendidik generasi bangsa, duta pendidikan nasional.
Tanah Papua, Daerah Sasaran Sm3T Unmul Angkatan IV
- Details
- Published: 03 September 2014
TANAH PAPUA......” DAERAH SASARAN SM3T UNMUL ANGKATAN IV/2014”
Oleh : Prof. Dr. A. Hardoko, M.Pd ( Ketua PPG-SM3T Unmul)
Berbekal tekad yang bulat, semangat mengabdi yang tinggi, dan nuansa perjuangan di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), peserta SM3T Unmul siap berangkat menuju tanah Papua, tepatnya di kabupaten Sorong (Papua Barat) dan di Kabupaten Jayawijaya (Papua). Upacara pelepasan langsung dilakukan oleh Rektor Unmul Prof. Dr. Zamruddin Hasid, SE,SU pada tanggal 26 Agustus 2014, setelah selama 13 hari menjalani masa pra-kondisi. Dihadiri oleh seluruh peserta SM3T, instruktur pra-kondisi, dan pihak Dinas Pendidikan Wamena berlangsung dengan lancar. Dalam sambutannya pada penutupan pra-kondisi peserta SM3T, bapak Rektor berpesan agar seluruh peserta SM3T Unmul selalu berpegang pada prinsip: “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.
Sejuta harapan dan setumpuk impian diletakkan di pundak mereka dalam menjalankan tugas pengabdian di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Sebagaimana telah diputuskan dalam rapat koordinasi di Jakarta tanggal 12 Agustus 2014, ditetapkan bahwa Papua menjadi daerah sasaran utama SM3T secara nasional. Hal ini disebabkan Papua memiliki paling banyak daerah 3T, sehingga kuota terbesar berada di Papua. Pada tahun 2014 ini, kuota untuk Papua sebanyak 1000 peserta, namun yang lolos pada saat seleksi akhir hanya 860 peserta. Salah satu dari LPTK yang ikut ambil bagian dalam penempatan peserta SM3T di Papua adalah Universitas Mulawarman.
Hal ini menjadi kesempatan bagi Unmul untuk ikut berpartisipasi dalam mengemban tugas memajukan pendidikan di tanah Papua. Kegembiraanpun terpancar pada wajah setiap peserta yang akan menunaikan tugas berat namun mulia ini sebagai guru di daerah terpencil. Hal ini memberikan indikasi bahwa peserta SM3T adalah sarjana pilihan yang tersaring lewat seleksi ketat secara nasional melalui tes on-line yang diikuti oleh 17 Perguruan Tinggi Negeri pengelola. Unmul tahun ini meloloskan sebanyak 54 orang peserta yang tersebar dari berbagai program studi yang keseluruhannya menunaikan tugas di Papua.
Perjalanan menuju tanah Papua dibagi ke dalam dua kelompok, kelompok Sorong sebanyak 24 peserta dan kelompok Wamena sebanyak 30 peserta. Kelompok Sorong dipimpin langsung oleh ketua PPG-SM3T Unmul, Prof.Dr. A. Hardoko, M.Pd didampingi seorang staf PPG-SM3T Unmul Hermansyah, dengan route Balikpapan- Makasar- Sorong, sedangkan kelompok Wamena dipimpin oleh sekretaris PPG-SM3T Unmul, Dr. Zeni Haryanto, M.Si didampingi seorang staf PPG-SM3T Unmul, Yudha dengan route Balikpapan- Jakarta- Jayapura- Wamena. Meski melelahkan, akhirnya masing-masing rombongan tiba di Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Agustus 2014 dan Kota Wamena tanggal 28 Agustus 2014. Penyambutan dilakukan oleh Diknas Pendidikan Kabupaten Sorong dan Pemerintah Daerah Jayawijaya. Sambutan pihak Diknas dan Pemda setempat yang penuh antusias dan hangat menambah semangat dan gairah para peserta untuk segera menjalankan tugasnya membangun Papua dalam ranah pendidikan.
Penempatan ke sekolah sasaran sesuai plotting oleh Diknas Pendidikan dan Pemda Jayawijaya sudah disiapkan sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Setiap peserta sudah memperoleh tempat dan langsung dipertemukan dengan kepala sekolahnya yang segera mengantar ke sekolah tempat mengabdi. Hampir keseluruhan sekolah sasaran SM3T berada pada posisi yang sulit, baik sarana jalan, transportasi, komunikasi dan ekonomi biaya tinggi. Kondisi siswa yang jumlahnya sedikit, fasilitas sekolah yang minim, dan SDM guru yang amat terbatas (baik kuantitas, maupun kualitas) memberikan sisi perjuangan yang tidak mudah bagi setiap peserta SM3T. Uji nyalipun harus dijalani dibarengi dengan kemantaban, ketangguhan mental yang tinggi dengan segala pengorbanan demi merajut masa depan anak bangsa yang terpinggirkan di tanah Papua.
Dengan semangat “Ora et labora” ( berdoa dan berkarya) menjadi senjata utama dalam menjalankan tugas mereka. Suka dan duka akan dihadapi semua peserta, bahkan mungkin lebih banyak duka daripada sukanya. Dukungan semua pihak, baik moril maupun materiil menunggu peserta SM3T dalam berkarya. Di atas semuanya, semangat daya juang yang tinggi, pantang menyerah dan tidak mengenal putus asa, gigih serta berani menghadapi resiko adalah bekal utama dalam menjalankan tugas mereka.
“Viva SM3T, maju terus pantang mundur”. Jadilah pelopor dan penggerak kemajuan pembangunan dalam dunia pendidikan demi merajut masa depan bangsa Indonesia dan kesatuan NKRI. Padamu negeri, kami berbakti. Padamu Negeri kami mengabdi. Bagimu seluruh jiwa raga kami.
Koordinator SM3T dan Kepala Bidang Peningkatan Mutu Guru Dinas Pendidikan Sorong
Kelompok Jayawijaya
Kelompok Sorong
Yang Terpilih di Pra Kondisi Ketahanmalangan
- Details
- Published: 24 August 2014
Ketahanmalangan
Ketahanmalangan adalah salah satu bagian dari pra kondisi non akademik yang akan menjadi bekal bagi peserta SM3T. Dalam materi ini peserta diberi bekal pengetahuan tentang ketahan malangan (survival), bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengetahuan untuk bertahan hidup lainnya. Salah satu materi yang membangkitkan antusiasme peserta adalah materi turun tebing. Berikut adalah beberapa gambar terpilih dari kegiatan ini.
Peserta SM3T Angkatan IV Unmul Kabupaten Sorong
- Details
- Published: 17 August 2014
DAFTAR PESERTA SM3T ANGKATAN IV UNIVERSITAS MULAWARMAN | ||||
KE KABUPATEN SORONG PAPUA BARAT | ||||
NO | NO PESERTA | NAMA | JENIS KELAMIN | PROGRAM STUDI |
1 | 201441060 | ROSMA | Perempuan | Pendidikan Bahasa Inggris |
2 | 201437429 | MARLINA LUTHER BELO | Perempuan | Pendidikan Bahasa Inggris |
3 | 201438962 | SAFRIADI PITALIPUS TOUPA | Laki-laki | Pendidikan Bahasa Inggris |
4 | 201433293 | NORMALIDA SAFITRI | Perempuan | Pendidikan Bahasa Inggris |
5 | 201437151 | CECEP RIANTO | Laki-laki | Pendidikan Bahasa Inggris |
6 | 201438245 | IRMA SANUSI | Perempuan | Pendidikan Bahasa Indonesia |
7 | 201439116 | RIZKI ALFIAN RAHMAT | Laki-laki | Pendidikan Bahasa Indonesia |
8 | 201429694 | JUNIYAH | Perempuan | Pendidikan Biologi |
9 | 201434429 | NUR SAIFUDDIN ACHWARINDA | Laki-laki | Pendidikan Biologi |
10 | 201435376 | AZIZAH ZAINAB HAMDI | Perempuan | Pendidikan Biologi |
11 | 201432092 | SITTI MASNA | Perempuan | Pendidikan Ekonomi |
12 | 201434850 | BAGUS TRI HARTOKO | Laki-laki | Pendidikan Fisika |
13 | 201434858 | INDAH ANDRIANI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
14 | 201435568 | SANSUKARNA | Laki-laki | Pendidikan Fisika |
15 | 201435876 | RYAN RIFAI | Laki-laki | Pendidikan Fisika |
16 | 201435901 | EKA WIJAYANTI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
17 | 201437728 | FAISOL | Laki-laki | Pendidikan Fisika |
18 | 201431072 | SURYADI | Laki-laki | Penjaskes |
19 | 201438592 | KIKI ARSELA | Perempuan | PGSD |
20 | 201439167 | A HANIF IBRAHIM | Laki-laki | PGSD |
21 | 201438813 | MIANA HATMAWATI ISTIQOMAH | Perempuan | PGSD |
22 | 201430510 | YUNI WAHYUNI | Perempuan | Pendidikan Kimia |
23 | 201431966 | BIDROTUL ULFA | Perempuan | Pendidikan Kimia |
24 | 201436941 | NADHIRAH | Perempuan | PPKn |
Peserta SM3T Angkatan IV Unmul Kabupaten Jayawijaya
- Details
- Published: 17 August 2014
DAFTAR PESERTA SM3T ANGKATAN IV UNIVERSITAS MULAWARMAN | ||||
KE KABUPATEN JAYAWIJAYA PAPUA | ||||
NO | NO PESERTA | NAMA | JENIS KELAMIN | PROGRAM STUDI |
1 | 201437235 | WIRA TARMI MAGDALENA SITORUS | Perempuan | Pendidikan Kimia |
2 | 201437266 | FAUL SAMARA | Laki-laki | Pendidikan Kimia |
3 | 201438582 | HOTMAULI GULTOM | Perempuan | Pendidikan Kimia |
4 | 201439096 | FATMAWATI | Perempuan | Pendidikan Kimia |
5 | 201439170 | TAMI AFRIYANI | Perempuan | Pendidikan Kimia |
6 | 201439179 | WULANSARI | Perempuan | Pendidikan Kimia |
7 | 201437877 | INGGAR IRLIWINANDA | Perempuan | Pendidikan Matematika |
8 | 201439553 | RIDWAN SAMSONI | Laki-laki | Pendidikan Matematika |
9 | 201430489 | DARWIN | Laki-laki | PPKn |
10 | 201434616 | CHARLES YULIANTO NGGATA S.Pd. | Laki-laki | PPKn |
11 | 201431084 | IRHAM | Laki-laki | Pendidikan Fisika |
12 | 201435578 | NURMIATI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
13 | 201435987 | NUR SAFITRI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
14 | 201438033 | DEWI PRIYANTI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
15 | 201438239 | RANI PERTIWI | Perempuan | Pendidikan Fisika |
16 | 201433241 | Angen Bagas Andi Marbowo | Laki-laki | Penjaskes |
17 | 201439182 | AGUSTINUS SIMON | Laki-laki | Penjaskes |
18 | 201438824 | ROSSY ALVIONITA | Perempuan | PGSD |
19 | 201439042 | MUTIATUL KHOIROH | Perempuan | PGSD |
20 | 201438621 | ELLEN YULIETY EZRA | Perempuan | PGSD |
21 | 201439043 | RINA MARDIANA | Perempuan | PGSD |
22 | 201435969 | AINI RIZKIANA | Perempuan | Pendidikan Biologi |
23 | 201436325 | ERNAWATI | Perempuan | Pendidikan Biologi |
24 | 201437771 | AGUSTYANTI | Perempuan | Pendidikan Biologi |
25 | 201438973 | HENDRI SETYAWAN N | Laki-laki | Pendidikan Biologi |
26 | 201436581 | DARNAWATI | Perempuan | Pendidikan Bahasa Inggris |
27 | 201436593 | NURLINA | Perempuan | Pendidikan Bahasa Inggris |
28 | 201430635 | DANIEL LITTIN | Laki-laki | Pendidikan Bahasa Inggris |
29 | 201432363 | ARVAN SRI CAHYA SAPUTRA | Laki-laki | Bimbingan Konseling |
30 | 201435432 | KRISPIN SUHERLI | Laki-laki | Pendidikan Bahasa Indonesia |