“FENOMENA SM-3T”

 SM-3T... satu kata fenomenal yang kini menjadi kebanggaanku dan teman-teman, yang telah membawaku jauh mengenal kehidupan di luar kehidupan yang pernah kujalani selama ini. Tak pernah sedikit pun terlintas aku sampai pada tahap ini, tahap dimana aku harus mampu menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dengan melibatkan segala macam perasaan dan emosi. Ya... karna SM-3T lah aku dapat melangkah sejauh ini, mempelajari kehidupan baru yang menawarkan sejuta macam keunikannya.

 Semua berawal dari ajakan teman-teman baikku yang tidak lain merupakan teman-teman sekelasku di FKIP Fisika UNMUL. Informasi mengenai SM-3T datang dengan berbagai macam versi dengan segala macam terkaan dan perkiraan mengenai program ini, bahkan masih teringat dengan jelas olehku hal yang menjadi pertimbangan besar sebelum mengikuti program ini adalah mengenai daerah penempatannya. Aku sempat berfikir mungkin aku akan mati sia-sia jika ditempatkan di daerah yang sulit dijangkau, terlebih saat itu memang sempat terdengar slentingan kalau daerah sasaran SM-3T adalah daerah-daerah terluar wilayah Indonesia yang mana sering terjadi konflik. Alhasil aku memutuskan untuk tidak mengikuti program ini.

 Informasi mengenai SM-3T ini terus menerus datang dari teman-teman dan semakin jelas. Jujur, aku kemudian tertarik dengan adanya program PPG yang ditawarkan. Akhirnya dengan sedikit proses tarik ulur antara aku, orang tua dan teman-teman akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti program ini.

 Tahap demi tahap ku lalui bersama teman-teman hingga akhirnya keluarlah lokasi penempatanku yaitu di SMP N 1 BIARO Desa Lamanggo Kecamatan Biaro Kabupaten Kepulauan Sitaro. Walau aku begitu asing dengan tempat tersebut namun ada nilai plusnya, aku tidak sendiri disana. Ada 4 orang teman-teman dari SM-3T UNMUL lain di lokasi yang sama walau berbeda sekolah ditambah 6 orang teman-teman SM-3T dari UM. Hal itu membuatku lega dan tidak harus berfikir bahwa aku akan menjadi seperti seeorang yang terdampar di pulau tak dikenal sendirian.

 Terhitung sejak tanggal 16 Oktober aku mulai memasuki kehidupan di desa Lamanggo Kec. Biaro dan menyelami dunia pendidikan yang sesungguhnya. Hari berganti hari dan kini telah 7 bulan aku dan teman-teman telah menghabiskan waktu di daerah yang dulunya asing kini terasa seperti kampung halaman kedua bagi kami. Disini, selain aktif dengan kegiatan sekolah aku dan teman-teman juga melakukan kegiatan di ruang lingkup masyarakat dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Ini semua berkat warga-warga disini yang sangat baik terhadap kami, mereka begitu ramah tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada. Guru-guru disinipun memberikan perlakuan dan respon yang positif terhadap semua hal yang inggin aku dan teman-teman lakukan bersangkutan dengan kegiatan sekolah.

 Untuk kondisi murid-murid disini yang dapat kukatakan adalah menantang, menarik dan menghibur. Kondisi mereka yang kusebut menantang adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman mereka terhadap pelajaran di sekolah yang disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar di sekolah sebelum aku dan teman-teman datang, sehingga guru yang mengajar bukanlah guru bidang studi seharusnya dan menjadikan terbatasnya ilmu yang dapat mereka dari guru tersebut. Sungguh tantangan yang luar biasa harus mengajar mereka dari titik nol lagi. Menariknya, ternyata setelah diberi beberapa pelajaran yang seharusnya, mereka mampu mengikuti. Jika ada yang  tidak bisa, mereka jarang mengeluh malah terus berusaha hingga mereka bisa. Hal tersebut membuatku semangat untuk terus mendidik mereka.

 Masih terekam dengan jelas olehku salah seorang murid berkata padaku ketika kami sedang mengobrol santai sewaktu jam istirahat "mem, dulu sebelum ada mem bertiga (aku dan 2 temanku) kami malas-malasan turun ke sekolah, tapi semenjak ada mem bertiga kami jadi semangat untuk ke sekolah, walaupun nggak belajar kami tetap bisa dapat cerita baru dari mem bertiga".

Entah dia mengatakan dengan tulus atau hanya gurauan semata namun kata-katanya tersebut mampu membuatku tersentuh dan bertekad akan tetap menemani dan mendidik mereka sampai batas waktu yang ditentukan.

 Begitu banyak polah tingkah anak-anak yang pernah kutemui disini, dari yang paling baik sampai yang paling nakal, dari yang paling diam sampai yang paling ribut, namun mereka semua mampu menghibur dan menghilangkan rasa rindu mendalam pada keluarga dirumah terutama adik-adikku.

 Mengikuti SM-3T bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan dan mengerikan, bahkan melalui SM-3T aku dapat menjangkau tempat-tempat indah yang ternyata selama ini tersembunyi di negeri Indonesia ini. Hamparan pasir pantai yang putih bersih dengan pemandangan laut dan langitnya yang menyejukan jiwa serta pemandangan alam bukit dan gunung yang menyegarkan mata dapat kunikmati di daerah penempatan SM-3T ku.

Aku yakin teman-teman SM-3T di tempat lain pasti juga menemukan hal-hal menarik yang dapat diceritakan seperti ceritaku.

ini ceritaku... mana ceritamu...? ^^

 #kini aku memahami rencana Tuhan memang selalu indah...

 

                                 Salam SM-3T,

                                 Serly Perdani, S.Pd